

Tentang Enlit Asia
Enlit Asia melibatkan para profesional di bidang ketenagalistrikan dan energi di Asia Tenggara sepanjang tahun untuk menghubungkan, mengedukasi, dan memajukan transisi energi.
Baik secara digital maupun secara langsung di acara-acara langsung, kami menyatukan industri ini untuk meningkatkan ketersediaan, keandalan, dan keberlanjutan energi di kawasan ini.
Di Enlit Asia, kami bertujuan untuk memecah batasan dan mendorong kolaborasi yang lebih besar di seluruh industri dengan menghubungkan dan melibatkan semua pemangku kepentingan di sektor energi ASEAN, mulai dari pembuat kebijakan dan regulator hingga penyedia teknologi dan konsumen energi, serta membawa perspektif internasional dari Amerika Serikat, Eropa, dan Australia ke dalam satu platform untuk mengambil tindakan menuju masa depan energi yang berkelanjutan untuk Asia Tenggara.
Asia Tenggara telah tumbuh secara signifikan selama dua dekade terakhir, dimana kawasan ini mengalami perkembangan ekonomi dan modernisasi yang pesat. Namun, perkembangan ini harus dibayar dengan biaya lingkungan yang sangat besar, dengan tingkat pertumbuhan emisi yang dianggap sebagai salah satu yang tertinggi di dunia. Meskipun bertetangga dekat, negara-negara Asia Tenggara berada pada fase transisi energi yang sangat berbeda, yang selanjutnya menghambat tujuan target nol emisi dan netralitas karbon.
Akibat pandemi dan ketegangan geopolitik yang masih berlangsung, sektor energi ASEAN menghadapi banyak sekali ketidakpastian dengan meningkatnya ancaman terhadap keamanan dan keterjangkauan energi. Negara-negara anggota yang telah menetapkan target nol karbon akan membutuhkan kolaborasi intra regional dan dukungan internasional untuk mencapai target tersebut.
Tahun 2022 merupakan tahun yang penuh tantangan di sektor energi, perjalanan menuju net-zero semakin dekat, begitu pula dengan kita.
Transisi energi memiliki karakteristik yang berbeda di setiap wilayah, namun cerita keseluruhannya sama: bagaimana kita memanfaatkan, memperdagangkan, menyebarkan, dan menggunakan energi berubah secara drastis dan cepat.
Sebagai negara terbesar di ASEAN, Indonesia menyumbang sekitar dua perlima dari konsumsi energi di kawasan ini. Permintaan energi di lebih dari 17.000 pulau di Indonesia dapat meningkat hingga empat per lima dan permintaan listrik meningkat tiga kali lipat antara tahun 2015 dan 2030. Untuk memenuhi permintaan ini, Indonesia tidak hanya mengalihkan ketergantungan pada batu bara domestik dan minyak bumi impor, tetapi juga menambahkan lebih banyak energi terbarukan ke dalam bauran energinya. Indonesia telah menetapkan untuk mencapai 23% penggunaan energi terbarukan pada tahun 2025, dan 31% pada tahun 2050.
Memanfaatkan potensi energi terbarukan diperkirakan akan membutuhkan investasi lebih dari USD 16 miliar per tahun selama periode hingga 2030.
Bergabunglah bersama kami dalam mendorong transisi energi bersama Indonesia dan jelajahi peluang-peluang yang ada.
Memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat dengan memanfaatkan sumber daya energi terbarukan
Mengembangkan energi terbarukan untuk industri, bangunan, dan transportasi
Program bioenergi yang terintegrasi dan komprehensif serta memastikan pengembangan dan penggunaan sumber energi yang vital ini secara berkelanjutan