13 Maret 2025 - Departemen Energi (DOE) secara aktif terlibat dengan unit pemerintah daerah (LGU) di seluruh negeri untuk meningkatkan efisiensi peraturan dan mempercepat implementasi proyek energi. Melalui serangkaian konsultasi, DOE berupaya untuk merampingkan proses perizinan dan menciptakan lingkungan yang lebih ramah investasi untuk pengembangan energi.
Memimpin inisiatif ini adalah Wakil Menteri Sharon S. Garin, bersama dengan para pejabat dari Kantor Promosi Investasi DOE (DOE-IPO), Biro Manajemen Energi Terbarukan (REMB), Biro Manajemen Industri Tenaga Listrik (EPIMB), dan Biro Hukum dan Layanan Keuangan. Wakil Menteri Garin menggarisbawahi pentingnya koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan peluncuran infrastruktur energi yang penting secara tepat waktu.
"Dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah, kami meningkatkan transparansi peraturan, meningkatkan koordinasi, dan merampingkan proses persetujuan. Upaya-upaya ini tidak hanya memfasilitasi implementasi proyek yang lebih cepat, tetapi juga memperkuat komitmen pemerintah untuk memperkuat infrastruktur energi negara dan memajukan inisiatif keberlanjutan," kata Wakil Menteri Garin.
Fokus utama dari keterlibatan DOE dengan pemerintah daerah adalah pengembangan kerangka peraturan infrastruktur energi yang terstandardisasi, dengan Provinsi Iloilo sebagai daerah percontohan. Inisiatif ini bertujuan untuk menetapkan kerangka kerja seragam yang menyederhanakan prosedur persetujuan, meminimalkan penundaan, dan memastikan pendekatan peraturan yang transparan dan konsisten di seluruh pemerintah daerah. Hal ini juga selaras dengan kebijakan nasional seperti Energy Virtual One Stop Shop Act dan Green Lane for Strategic Investments.
Salah satu hambatan yang paling umum dalam pengembangan proyek energi adalah jadwal yang berbeda-beda untuk penerbitan izin seperti Resolusi Dukungan LGU, yang sering menyebabkan penundaan yang signifikan. Untuk mengatasi hal ini, peraturan yang diusulkan merekomendasikan agar Resolusi ini diterbitkan dalam jangka waktu yang pasti dan transparan, untuk memastikan proses persetujuan yang lebih dapat diprediksi dan efisien. Pemda juga harus memprioritaskan dan mengizinkan pemrosesan aplikasi untuk Investasi Strategis di bidang Energi secara simultan, menerbitkan izin sementara, dan mempublikasikan serta memposting tarif biaya dan pungutan.
Dengan Provinsi Iloilo yang saat ini menjadi tuan rumah bagi tiga proyek energi terbarukan (ET) yang sudah ada dan siap menyambut 26 proyek yang akan datang (4 proyek yang sudah berkomitmen, 15 proyek indikatif, dan 7 proyek potensial), inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat realisasi investasi energi bersih dan semakin memperkuat kontribusi wilayah ini terhadap tujuan transisi energi negara.
Dengan menerapkan pendekatan standar ini, DOE berupaya menciptakan lingkungan regulasi yang lebih transparan dan mempercepat pengembangan infrastruktur energi penting yang mendukung ketahanan energi jangka panjang dan pertumbuhan ekonomi negara.
Sebagai bagian dari inisiatif yang lebih luas ini, DOE telah melakukan konsultasi dan kunjungan lapangan serupa di Batangas, Rizal, Ilocos Norte, dan Pangasinan, dengan melibatkan pemerintah daerah dalam diskusi untuk meningkatkan efisiensi peraturan dan memfasilitasi investasi di sektor energi. Upaya-upaya kolaboratif ini menegaskan kembali dedikasi DOE untuk menciptakan lanskap energi yang transparan, efisien, dan siap investasi yang bermanfaat bagi masyarakat lokal dan ekonomi nasional.
Selain itu, DOE juga membina kolaborasi dengan badan-badan pemerintah lainnya, seperti Departemen Reformasi Agraria, Departemen Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, serta Otoritas Pelabuhan Filipina untuk memastikan pelaksanaan proyek-proyek energi di negara tersebut secara efektif.