Tenaga Nasional Berhad (TNB) dan Petroliam Nasional Berhad (PETRONAS) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk menjajaki teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) untuk pembangkit listrik tenaga gas.

Upaya kolaboratif ini menggarisbawahi komitmen kedua belah pihak terhadap Peta Jalan Transisi Energi Nasional (NETR) Malaysia dan selaras dengan ambisi negara tersebut untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2050. NETR mengidentifikasi Penangkapan, Pemanfaatan, dan Penyimpanan Karbon (CCUS) sebagai Tuas Transisi Energi ke-6 dan menguraikan jalur yang jelas menuju netralitas karbon, dengan MoU yang menerjemahkan ambisi ini menjadi inisiatif yang dapat ditindaklanjuti.

Penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Presiden dan Chief Executive Officer TNB, Dato' Seri Ir. Baharin Din dan President & Group Chief Executive Officer PETRONAS, Tan Sri Tengku Muhammad Taufik berlangsung di hadapan Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim; Menteri Urusan Ekonomi, Rafizi Ramli; Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Perubahan Iklim, Nik Nazmi Nik Ahmad; serta Ketua TNB, Dato' Abdul Razak Abdul Majid, dan Ketua PETRONAS, Tan Sri Dato' Seri Mohd Bakke Salleh pada acara Konferensi Transisi Energi TNB 2023 yang baru saja diselenggarakan.

Baharin menekankan bahwa MoU ini memperkuat komitmen TNB dan PETRONAS terhadap NETR. CCS merupakan salah satu pengungkit utama transisi energi yang diuraikan dalam NETR, dan MoU ini akan memungkinkan TNB dan PETRONAS untuk mensinergikan keahlian mereka dan menyelaraskan upaya mereka dalam bidang teknologi CCS untuk pembangkit listrik tenaga gas.

Beliau menyatakan, "TNB berkomitmen penuh untuk mencapai Net Zero pada tahun 2050 dan secara aktif melakukan berbagai inisiatif untuk mendorong dekarbonisasi di Malaysia. Di antara upaya-upaya ini termasuk menangkap dan menyimpan karbon selama pembangkitan listrik di pembangkit listrik tenaga gas. MoU ini selaras dengan agenda Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) TNB yang menandakan komitmen teguh kami terhadap kelestarian lingkungan melalui eksplorasi teknologi CCS dan selaras dengan NETR Malaysia."

Tengku Muhammad Taufik menekankan bahwa kompleksitas transisi energi merupakan tantangan sistemik yang membutuhkan kerja keras dan kerja sama dengan sektor-sektor lain untuk mencapai target netralitas karbon.

Dia menyatakan, "MoU ini menjadi bukti keyakinan bersama antara PETRONAS dan TNB untuk memberikan jalan untuk menyediakan ketahanan energi secara bertanggung jawab sekaligus mendukung aspirasi rendah karbon yang ditetapkan dalam NETR.

Dengan pengalaman dan kemampuan teknis yang dimiliki sebagai pemilik infrastruktur energi, PETRONAS berharap dapat mempercepat pengembangan dan penerapan teknologi CCS sebagai bagian dari sistem energi dekarbonisasi. Bersama-sama, kita dapat memanfaatkan potensi penuh dari teknologi yang kita miliki yang berfokus pada kebutuhan mendesak untuk mengurangi emisi. Di pihak kami, PETRONAS tetap bertekad untuk membuka solusi yang akan menggerakkan jarum menuju masa depan yang lebih berkelanjutan - selaras dengan target nol nol pada tahun 2050."

Seiring transisi Malaysia menuju ekonomi rendah karbon, gas alam akan memainkan peran penting dalam lanskap energi negara ini, menawarkan sumber daya beban dasar transisi yang andal dan terjangkau. Oleh karena itu, pembangkit listrik tenaga gas akan memungkinkan integrasi yang lebih besar dari sumber energi terbarukan yang bersifat intermiten, dan kolaborasi antara TNB dan PETRONAS dalam penerapan teknologi CCS untuk pembangkit listrik tenaga gas akan membantu memberikan kontribusi terhadap upaya dekarbonisasi negara.