yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan mulai dari pemerintah, bisnis, perbankan, akademisi, hingga investor dalam dan luar negeri ini, merupakan upaya membangun kolaborasi dalam mempercepat transisi energi bersih di tanah air.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P Hutajulu, mengatakan bahwa Pemerintah terus berkomitmen untuk melakukan transisi energi dengan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dan mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

"Kami telah meratifikasi Perjanjian Paris, menetapkan NDC (Kontribusi yang Diniatkan Secara Nasional)," kata Jisman. "Di masa depan, kami akan mengurangi pembangkit listrik tenaga fosil, asalkan listrik tetap mencukupi, dapat diandalkan, dan terjangkau."

Untuk itu, katanya, Pemerintah akan menggenjot bauran EBT sebagai pengganti energi fosil dalam mencapai target penurunan emisi karbon sebesar 32% pada 2030. Namun, Jisman mencatat setidaknya ada tiga tantangan besar yang harus diselesaikan dalam agenda besar transisi energi tersebut:

• Ketidaksesuaian antara sumber EBT yang mayoritas berada di Sumatera, Kalimantan dan Papua dengan pusat beban di Jawa.
• Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan tersendiri dalam membangun jaringan listrik yang mampu menyuplai daerah-daerah terpencil.
• Terdapat intermiten pada generator EBT seperti tenaga surya dan angin, yang membuat listrik menjadi tidak stabil.

Menurutnya, tantangan ini tidak dapat dilakukan oleh Pemerintah atau PLN sendiri, tetapi harus dilakukan melalui kolaborasi.

"Kami sebagai pemerintah mengajak semua pihak untuk berkolaborasi, yang artinya saling menguntungkan. Dari acara ini harus ada masukan yang sangat prinsipil kepada pemerintah," tegas Jisman.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa PLN menyadari bahwa transisi energi tidak dapat dilakukan sendiri. Sebagai katalisator transisi energi, PLN harus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi atas tantangan yang ada. Melalui forum diskusi Road to PLN Investment Days 2024, PLN ingin menyampaikan rencana pengembangan ketenagalistrikan di masa depan dan menjaring aspirasi para pemangku kepentingan. Nantinya, saat PLN Investment Days 2024 digelar, PLN siap memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia.

"Ini adalah semangat Hari Investasi PLN 2024. Ini adalah simbol perubahan besar. Dari PLN yang tadinya tertutup menjadi sangat terbuka dan kolaboratif. Dari PLN yang tadinya hanya sebagai operator dengan ruang pengembangan yang terbatas, menjadi pusat penciptaan nilai," ujar Darmawan.

Darmawan percaya, melalui kolaborasi, tantangan seperti ketidaksesuaian antara sumber EBT dan pusat beban serta intermittency pada EBT dapat diatasi dan diselesaikan. PLN telah mengembangkan program Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan (ARED).

Dengan ARED, PLN membangun distribusi listrik nasional melalui Green Enabling Super Grid. Menjadikan sistem kelistrikan Indonesia yang tadinya terpisah antar pulau menjadi terhubung satu sama lain dan potensi EBT skala besar yang selama ini belum tereksploitasi dapat dimaksimalkan. Pasokan listrik berbasis EBT akan meningkat dari 22 GW menjadi 61 GW.

Kemudian, untuk mengatasi tantangan intermitensi sumber EBT, PLN juga membangun smart grid dengan pembangkit listrik pintar dan pembangkit fleksibel yang dilengkapi dengan smart transmission, smart distribution, smart control center, dan smart meter. Melalui ARED, 75 persen tambahan kapasitas listrik berasal dari EBT, sedangkan 25 persen berasal dari gas bumi.

Melalui agenda ini, Darmawan juga secara terbuka mengajak para pemangku kebijakan di sektor energi untuk berkolaborasi dalam aspek teknologi, inovasi, dan investasi. Khusus untuk investasi, ia mengatakan peran krusialnya adalah memastikan bahwa pengembangan EBT dapat dilakukan secara komersial dan terjangkau oleh masyarakat.

"Semangatnya adalah fairness, di mana jika Anda bekerja sama dengan kami, kami ingin memastikan bahwa investasi bisa pulih. Jika ada risiko, kami akan memetakannya satu per satu dan menanganinya dengan hati-hati," pungkas Darmawan.

Forum ini merupakan rangkaian kegiatan untuk menyambut PLN Investment Days 2024 yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Melalui PLN Investment Days 2024, PLN akan membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak dalam mengembangkan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia.