Energi nuklir semakin mendapat perhatian di Asia Tenggara, karena pemerintah menilai potensinya untuk mendukung dekarbonisasi di kawasan ini dan meningkatkan keamanan energi. Dengan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh investasi manufaktur, sumber daya alam, dan infrastruktur, negara-negara seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia menghadapi tekanan yang semakin besar untuk membuat kemajuan yang signifikan dan mendapatkan listrik yang dapat diandalkan untuk memenuhi komitmen nol karbon.

Meskipun sumber energi terbarukan seperti angin dan matahari memainkan peran penting dalam dekarbonisasi bauran energi, sifat intermiten mereka menyoroti tantangan untuk memenuhi permintaan listrik baseload di Asia Tenggara secara mandiri. Energi nuklir, dengan kemampuannya untuk menyediakan pasokan listrik yang bersih dan dapat diandalkan, muncul sebagai solusi yang layak untuk mencapai tujuan keberlanjutan jangka panjang di seluruh wilayah.

Negara-negara penghasil energi nuklir yang maju, termasuk Kanada, menawarkan pelajaran dan panduan yang berharga bagi Asia Tenggara. Dengan memahami kemajuan, tantangan, dan teknologi yang tersedia, akan membantu negara-negara yang ingin mengeksplorasi bagaimana nuklir dapat mendukung transisi energi di kawasan ini.

Keahlian Nuklir Kanada sebagai Model untuk Asia Tenggara
Program tenaga nuklir Kanada telah mempertahankan catatan keselamatan yang kuat selama lebih dari 60 tahun, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bauran energi dan ekonomi negara. Setelah insiden Fukushima pada tahun 2011, Komisi Keselamatan Nuklir Kanada (CNSC) mengimplementasikan Rencana Aksi empat tahun untuk menggabungkan pelajaran yang didapat dan meningkatkan keselamatan fasilitas nuklir. Fokus pada keselamatan dan peningkatan berkelanjutan telah membangun reputasi Kanada dalam industri nuklir di seluruh dunia.

Saat ini, Kanada mengoperasikan 19 reaktor nuklir, yang memasok sekitar 15% listrik negara. Diantaranya, pengembangan reaktor CANDU® Kanada juga telah digunakan di 30 reaktor di seluruh dunia, yang berkontribusi pada upaya keamanan dan keberlanjutan energi.

Sebuah studi pada tahun 2024 memproyeksikan bahwa penyebaran empat reaktor CANDU® baru di Kanada dapat menghasilkan peningkatan sebesar $90,4 miliar untuk PDB negara dan mempertahankan ribuan pekerjaan selama masa pakai 70 tahun. Proyek-proyek ini juga diproyeksikan menghasilkan pendapatan pajak sebesar $29,1 miliar, yang menyoroti nilai ekonomi jangka panjang dari energi nuklir. Selain itu, untuk setiap dolar yang diinvestasikan dalam inisiatif-inisiatif ini, PDB dapat meningkat sebesar $0,97, dengan penjualan listrik yang berpotensi meningkatkan pengganda ini menjadi $2,00.

Proyek-proyek terbaru, seperti pengembangan Reaktor Modular Kecil (SMR) di Ontario dan inisiatif perpanjangan usia reaktor di Kanada, Cina, dan Rumania, mencerminkan kemampuan beradaptasi teknologi nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus berkembang. Di luar pembangkit listrik, sektor nuklir berkontribusi pada industri seperti perawatan kesehatan dan perlindungan lingkungan, yang memperkuat perannya dalam pembangunan berkelanjutan.

Peluang Pertumbuhan Nuklir di Asia Tenggara
Energi nuklir telah terbukti dapat diandalkan dan rendah emisi, cocok untuk tujuan transisi di Asia Tenggara. Seperti halnya Kanada, Indonesia, Thailand, dan Malaysia memiliki aspirasi yang sama untuk solusi energi bersih guna mendukung pertumbuhan ekonomi mereka. Untuk mewujudkan visi ini, diperlukan kolaborasi yang bijaksana di antara pemerintah, perusahaan listrik, dan pemangku kepentingan industri untuk membangun kerangka kerja dan kemampuan yang diperlukan untuk masa depan nuklir yang berkelanjutan.

Membina dialog dan kolaborasi juga akan menjadi kunci untuk membuka potensi energi nuklir di Asia Tenggara. Dengan menggabungkan keahlian internasional dengan wawasan lokal, kawasan ini dapat membuka energi nuklir sebagai solusi yang layak dan transformatif untuk memenuhi target nol karbon.

Reaktor Besar dan Reaktor Modular Kecil (SMR)
Dalam membayangkan masa depan energi yang berkelanjutan, sangat penting untuk mengenali manfaat berbeda yang ditawarkan oleh reaktor besar dan Reaktor Modular Kecil (SMR) dalam memenuhi kebutuhan energi Asia Tenggara yang unik. Reaktor besar secara historis telah menjadi tulang punggung pembangkit listrik tenaga nuklir, menghasilkan output berkapasitas tinggi dengan biaya per unit yang rendah, sehingga cocok untuk wilayah dengan pusat populasi yang padat dan pusat industri.

Di sisi lain, SMR menghadirkan alternatif yang lebih baru dan fleksibel, dengan tapak yang lebih kecil, waktu konstruksi yang lebih cepat, dan kemampuan mengikuti beban, sehingga memungkinkan mereka untuk secara efisien mendukung jaringan dan wilayah terdesentralisasi dengan profil energi yang bervariasi. Keragaman teknologi nuklir ini semakin menyoroti nilai dari pendekatan multifaset terhadap pembangkit energi-"besar atau kecil, kita membutuhkan semuanya."

Masa Depan Berkelanjutan yang Menjanjikan untuk Asia Tenggara
Melalui perencanaan yang matang, kemitraan strategis, dan keahlian yang tepat, energi nuklir dapat memainkan peran penting dalam transisi energi di Asia Tenggara. Dengan belajar dari pengalaman Kanada dan membina kolaborasi antara pemerintah, pemimpin industri, dan pemangku kepentingan setempat, kawasan ini dapat mengeksplorasi potensi program energi nuklir yang aman dan mudah beradaptasi yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan regional.

Dengan pengalaman puluhan tahun dalam teknologi nuklir dan implementasi program, Atkins Réalis bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk melakukan studi kelayakan, memperkuat kapasitas lokal, dan pengembangan rantai nilai yang kuat. Melalui partisipasi aktif dalam komite penasihat nuklir dan pengembangan program pelatihan dan pengembangan kapasitas di seluruh wilayah, upaya difokuskan untuk memperkuat dasar-dasar energi nuklir di Asia Tenggara, menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci, dan membangun kepercayaan diri untuk meletakkan dasar bagi adopsi energi nuklir yang sukses.

Bersama-sama, solusi-solusi ini memiliki posisi yang tepat untuk memainkan peran kunci dalam mendukung transisi Asia Tenggara menuju masa depan energi yang lebih bersih dan tangguh.