Berita Terbaru
Pahlawan Subhalaman
Masdar Memajukan Kepemimpinan Tenaga Surya Terapung dengan Perjanjian Indonesia Baru
)
-
Masdar menandatangani perjanjian dengan PT PLN (Persero) di sela-sela kunjungan kenegaraan Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, ke UEA
-
Nota kesepahaman ditandatangani untuk mengembangkan PLTS terapung Jatigede setelah Masdar meraih tarif terendah dalam program lelang Hijaunesia 2023
-
Perjanjian juga ditandatangani untuk menjajaki potensi perluasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Cirata
11 April 2025 - Abu Dhabi Future Energy Company PJSC - Masdar, pemimpin energi bersih UEA, dan PT PLN (Persero), perusahaan listrik milik negara, telah menandatangani dua perjanjian yang akan memajukan pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung di pasar energi terbesar di Asia Tenggara.
Kedua perusahaan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya terapung di waduk Bendungan Jatigede di Jawa Barat, setelah Masdar mendapatkan tarif terendah dalam program penawaran Hijaunesia 2023. Pengembangan pembangkit listrik ini akan dimulai tahun ini, dengan jadwal penyelesaian pada tahun 2027.
Masdar dan PLN juga menandatangani 'Pokok-Pokok Kesepakatan' untuk menjajaki potensi perluasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung (PLTS) Cirata 145 MWac milik Masdar, yang tahap pertamanya mulai beroperasi pada November 2023.
Penandatanganan dilakukan di sela-sela kunjungan kenegaraan H.E. Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, ke UEA. Penandatangan perjanjian tersebut adalah Mohamed Jameel Al Ramahi, Chief Executive Officer Masdar, dan Dr. Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero).
Perjanjian ini dibangun di atas hubungan UEA yang kuat dengan Indonesia dan akan berkontribusi pada tujuan negara ini untuk mencapai emisi nol pada tahun 2050. Tahun lalu, Presiden Prabowo mengumumkan rencana untuk menambah lebih dari 75 GW kapasitas energi terbarukan dalam 15 tahun ke depan sebagai bagian dari pergeseran Indonesia menuju ekonomi rendah karbon. Pada bulan Februari, pemerintah membentuk sebuah badan manajemen investasi strategis baru, Danantara Indonesia, yang dirancang untuk mengelola dan meningkatkan daya saing global perusahaan-perusahaan BUMN, termasuk PLN.
Mohamed Jameel Al Ramahi, Chief Executive Officer, Masdar, mengatakan,
Proyek Jatigede akan menjadi tambahan yang kuat untuk kolaborasi kami dengan PLN dan pengembangannya, bersama dengan perluasan proyek Cirata yang telah memecahkan rekor, akan memungkinkan kami untuk mengembangkan keahlian kami dalam mengembangkan proyek-proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung. Perjanjian-perjanjian ini juga menunjukkan komitmen kami yang berkelanjutan untuk mendukung tujuan energi terbarukan yang ambisius di Indonesia. Kami berharap dapat membangun kemitraan yang kuat dengan PLN untuk mengeksplorasi lebih lanjut pengembangan proyek-proyek energi terbarukan yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), menambahkan,
PLN berkomitmen penuh untuk memimpin transisi energi di Indonesia. Kolaborasi ini merupakan bukti dari upaya global bersama yang diperlukan untuk mengatasi krisis iklim. Dengan memperluas kapasitas energi terbarukan, kami mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, meningkatkan keberlanjutan energi, dan memperkuat kedaulatan energi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.
Proyek Cirata yang inovatif dari Masdar mulai beroperasi pada tahun 2023, dengan pembangkit listrik yang menghasilkan energi terbarukan yang cukup untuk memberi daya pada 50.000 rumah, sekaligus menggantikan 214.000 ton emisi karbon per tahun. Menyusul perubahan peraturan yang meningkatkan proporsi cakupan air yang diizinkan untuk penggunaan energi terbarukan, Masdar dan PLN menandatangani perjanjian pada tahun 2023 untuk bekerja sama dalam mengkaji peningkatan kapasitas Cirata. Perjanjian terbaru ini menyusul keberhasilan penyelesaian studi kelayakan ekspansi.
Indonesia, negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau dan lebih dari 600 danau dan waduk alami, menawarkan kondisi yang ideal untuk pertumbuhan tenaga surya terapung.
Indonesia merupakan mitra strategis utama di Asia Tenggara bagi UEA, di mana UEA memiliki portofolio kepentingan yang terus berkembang, termasuk investasi strategis pada tahun 2023 yang menandai masuknya Masdar ke sektor energi panas bumi. Masdar membuka kantor di Jakarta pada tahun 2021 untuk lebih memperkuat hubungan dengan para pemain utama di kawasan ini.
Masdar telah secara signifikan meningkatkan portofolio energi terbarukan globalnya dalam dua tahun terakhir, meningkatkan kapasitas keseluruhan sebesar 150 persen menjadi 51GW pada akhir tahun 2024, dari 20GW pada tahun 2022. Perusahaan ini telah mengembangkan dan bermitra dalam proyek-proyek di lebih dari 40 negara, dengan mandat untuk meningkatkan kapasitas portofolio energi terbarukannya menjadi 100GW pada tahun 2030 dan menjadi produsen hidrogen ramah lingkungan pada tahun yang sama.