25 Maret 2025 - The Japan Bank for International Cooperation (JBIC; Gubernur: HAYASHI Nobumitsu) pada tanggal 24 Maret menandatangani Nota Kesepahaman (MOU) tentang kerja sama strategis dengan Keppel Infrastructure Holdings Pte. Ltd. (Keppel Infra), sebuah perusahaan Singapura. Tujuan dari MOU ini adalah untuk mendorong kerja sama dalam membangun rantai pasokan energi bersih di kawasan Asia.

Keppel Infra adalah perusahaan inti dari divisi infrastruktur Keppel Group, sebuah konglomerat Singapura. Grup ini beroperasi di berbagai bidang, termasuk energi, telekomunikasi, dan manajemen aset, di seluruh dunia dan khususnya di Asia. Nota kesepahaman ini bertujuan untuk memperkuat kemitraan antara JBIC dan Keppel Infra untuk meningkatkan transformasi hijau (GX) dan transformasi digital (DX) di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, jalur transmisi, termasuk interkoneksi antar wilayah, hidrogen dan amonia, pusat data, dan kabel telekomunikasi internasional. Seiring dengan fokus perusahaan-perusahaan Jepang untuk mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan dan bebas dari karbon, memperkuat hubungan dengan Keppel Infra, pemain terdepan di Asia dalam bidang-bidang ini, akan mendorong ekspansi bisnis mereka.

Dalam Rencana Bisnis Jangka Menengah Kelima, yang dirilis pada bulan Juni 2024, JBIC bertujuan untuk berkontribusi dalam mewujudkan netralitas karbon dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, dalam Kebijakan ESG yang dirilis pada Oktober 2021, JBIC berkomitmen untuk melakukan upaya yang ambisius dan dipercepat untuk mengurangi emisi GRK operasionalnya menjadi nol bersih pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol bersih dalam portofolio pembiayaan pada tahun 2050. Kebijakan ESG menyatakan bahwa JBIC akan berkontribusi untuk mewujudkan netralitas karbon global dengan mendukung dan mempercepat transisi energi menuju masyarakat tanpa karbon di negara-negara berkembang dan negara berkembang. Penandatanganan MOU ini sejalan dengan Rencana Bisnis Jangka Menengah dan Kebijakan ESG JBIC.

Pada bulan Januari 2022, pemerintah Jepang mengajukan konsep Asia Zero Emission Community (AZEC), sebuah kerangka kerja untuk memberikan dukungan dan kerja sama dalam upaya transisi energi oleh negara-negara Asia dengan memanfaatkan kekuatan perusahaan-perusahaan Jepang, seperti teknologi dan keahlian mereka. Singapura merupakan negara mitra penting dalam kerangka kerja AZEC, dan penandatanganan MOU ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Jepang.

Sebagai lembaga keuangan Jepang yang berbasis kebijakan, JBIC akan terus berkontribusi dalam menciptakan peluang bisnis bagi perusahaan-perusahaan Jepang dan mempertahankan serta meningkatkan daya saing internasional industri Jepang melalui kerja sama yang lebih kuat dengan mitra-mitra penting di sektor dekarbonisasi.