MANILA, FILIPINA (8 Mei 2025) - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memobilisasi pembiayaan bersama nonpemerintah senilai $8,7 miliar pada tahun 2024, menggarisbawahi peran sektor swasta yang terus meningkat dalam memajukan pembangunan di Asia dan Pasifik. Pencapaian ini berkontribusi pada total pembiayaan bersama sebesar $14,9 miliar untuk tahun tersebut, melengkapi investasi ADB sendiri sebesar $24,3 miliar.

Tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan yang luas di seluruh modalitas pembiayaan bersama nonsektoral. Pembiayaan bersama proyek jangka panjang tumbuh 3,3% menjadi $3,4 miliar, sementara pembiayaan perdagangan, rantai pasokan, dan program pembiayaan mikro naik 2,4%. Volume transaksi dalam pembiayaan perdagangan dan rantai pasokan melonjak dari 21.400 pada tahun 2023 menjadi 27.600 transaksi, yang mencerminkan permintaan yang lebih kuat. Salah satu proyek utama adalah proyek penyimpanan energi tenaga surya dan baterai di Thailand, yang didukung oleh dana sebesar $260 juta dari ADB dan $529 juta dari para mitra.

Sebagai pembulatan angka pembiayaan bersama adalah $6,2 miliar yang mendukung operasi pemerintah, membantu pemerintah dalam memperkuat infrastruktur, layanan, dan ketahanan. Mitra multilateral merupakan kontributor utama pembiayaan bersama pemerintah, dengan menyediakan $3,1 miliar untuk 43 proyek - menyumbang 50% dari pembiayaan bersama pemerintah. Mitra bilateral menyusul di belakangnya, menyumbang $2,9 miliar untuk 35 proyek.

Laporan Kemitraan 2024, yang diluncurkan pada Pertemuan Tahunan ke-58 ADB di Milan, menyoroti bagaimana pembiayaan bersama mendukung berbagai upaya-mulai dari pengasuhan anak usia dini dan kesehatan ibu di India hingga pembiayaan risiko bencana dan solusi asuransi di Mongolia hingga reformasi sektor ketenagalistrikan di Uzbekistan.

"Melalui tindakan yang berani, solusi inovatif, dan kemitraan yang lebih kuat, kami berkomitmen untuk mendorong kemajuan, melindungi yang paling rentan, dan menjaga keberlanjutan ekosistem bagi jutaan orang," ujar Direktur Jenderal Strategi, Kebijakan, dan Kemitraan ADB, Xinning Jia. "Bersama-sama, kita membangun masa depan yang lebih kuat dan tangguh untuk Asia dan Pasifik."

ADB berkolaborasi dengan beragam mitra-termasuk pemerintah, lembaga multilateral, dan investor swasta-untuk mengatasi berbagai tantangan kompleks seperti kemiskinan, degradasi lingkungan, dan akses ke layanan dasar. Pada 2024, dua dari setiap lima proyek ADB didanai bersama oleh ADB dan mitranya, yang menunjukkan betapa pentingnya kemitraan dalam pendekatan pembangunan ADB.

Dana perwalian juga memainkan peran penting. Japan Fund for Prosperous and Resilient Asia and the Pacific mendukung 33 proyek. Dana Kemitraan e-Asia dan Pengetahuan Republik Korea dan Dana Teknologi Tingkat Tinggi mendukung 17 dan 14 proyek. Di sektor swasta, Dana Investasi Ventura ADB 1 dan Dana Infrastruktur Swasta Asia Terkemuka 2 menyediakan pembiayaan tahap awal dan jangka panjang untuk 15 proyek yang mendorong inovasi dan pertumbuhan hijau.

ADB juga menjalin kemitraan baru pada 2024 untuk memperluas dampaknya, termasuk dengan South Asian Association for Regional Cooperation Development Fund untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di Asia Selatan.

ADB adalah bank pembangunan multilateral terkemuka yang mendukung pertumbuhan yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan di Asia dan Pasifik. Bekerja sama dengan para anggota dan mitranya untuk mengatasi tantangan yang kompleks secara bersama-sama, ADB memanfaatkan perangkat keuangan yang inovatif dan kemitraan strategis untuk mengubah kehidupan, membangun infrastruktur yang berkualitas, dan melindungi planet kita. Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 69 anggota-50 di antaranya berasal dari kawasan ini.